Bolehkah Aku Jujur? -->

Header Menu

Bolehkah Aku Jujur?

Bang Ancis
Tuesday, December 23, 2014

Bolehkah Aku Jujur? 

Bolehkah Aku Jujur?
Sebenarnya….
aku ini memang bukan siapa-siapa..

Sebetulnya…
aku hanya manusia peminta, peminta segala apa yang ada..

seandainya…
aku bukanlah aku, tapi itu lah yang terjadi..
seorang manusia berselimut KEMUNAFIKAN..
seorang anak adam yang merengek-rengek meminta surgaNya..

secara sadar, aku mengakui..
bahwa sesungguhnya neraka adalah tempat yang cocok buatku..
tapi aku takut, aku sungguh sangat takut…
jika aku berlama-lama disana,
bagai ayam yang terpanggang..
dimakan, dan dibuang dalam perut kemudian dimuntahkan..
sekeji itukah diriku nantinya…??

mulutku tak berhentinya meneriakkan seruan kebaikan..
seruan kesempurnaan…
tapi apakah aku juga melakukannya…
sungguh baju keMUNAFIKAN yang ku kenakan seakan sudah menempel..
dan singgah berlama-lama di tubuhku..

sampai kapan ini berakhir…??
hanya keluh dan mengeluh…
seperti ragaku tak bisa berbuat sesuatu..

kepenatan, keramaian, hiruk pikuk jalanan…
seakan tak berarti oleh keEGOISANku kepadaNya..
terlalu sombong aku menjadi manusia..
tak sadarkah ketika padang masyar tiba..
semuanya tak berarti, tangan, kaki, dan setiap kedipan mataku
akan menjelaskan apa yang telah kulakukan dibumi KEMUNAFIKAN..

aku sudah berusaha, bermunajah meminta kepadaNya..
tetap saja, kadang semua terasa sirna..
pertaubatanku seakan-akan menjadi embel-embel semata..
tangisku juga takkan mampu merubah diriku..
yang tetap saja, kembali dan kembali melakukan kesalahan yang sama..

jikalau Tuhan murka kepadaku..
itu wajar, mungkin aku hanya bisa mengeluh agar semua ini berakhir..
berakhir dengan indah..
semudah itu aku meminta kepadaNya..
tanpa tau balas budi yang sering melupakanNya..

ragaku, jiwaku, bersahadat atas namaNya..
mengakui kebenaranNya, keberadaanNya..
tapi tetap saja, kesalahan demi kesalahan seakan menjadi gunung tertinggi dalam penghidupan..

ya Rabb..
sesungguhnya banyak yang kupinta dariMu..
banyak yang ingin aku ungkapkan kepadaMu..
ENGKAU juga takkan pernah bosan mendengarkan keluhanku..
tapi apakah aku pantas mendapatkan kenikmatan dariMu..
jika, setiap hembusan nafasku, setiap detak jantungku, setiap kedipan mataku..
kadang tak kupergunakan untuk mengingatMu, untuk mensyukuri nikmatMu..

ya Allah..
hamba ingin belajar mencari ridho-Mu..
bukakanlah pintu hatiku..
untuk selalu dan selalu mengingatMu..
tanpa batas..
sampai ku kembali kepadaMu…

-3 Rabiul Akhir 1431 H-
-3 Bakda Mulud 1943-
-19 Maret 2010-

Sumber
by Addinie(addinie.wordpress.com)