Gema Ruang Hampa
Gelap dan kosong
segalanya mengendap...
api hidup,kemanakah?
Pagi,siang,senja lalu malam
dimanakah batasnya?
Apakah masih punya makna
huruf-huruf yang pernah kita eja?
Dan lusinan buku-buku itu?
bahkan judulnya pun telah terlupakan..!
Kita terpenjara,
antara jeruji yang satu dengan yang lainnya
hampir tak berjarak.
Dalam sesak kita mencoba
meramal dan menebak-nebak
sampai mana gelombang menyeret
tapi tak satu jawab terungkap
dimana sang takdir bermuara..!
Aku mulai muak
kuhantam tembok sampai berdarah
kuharap sebuah dentum,
yang bisa bangkitkan semua !
kudamba gelombang gema,
yang bisa getarkan penjara !
Tangan patah
tak ada dentum,tak ada gema !!
sia-sia
tak ada udara disini !!
Keparat !!
Tawa dan ucap sinis itu terdengar lagi;
"hahahaha...terima sajalah...
takdir hidup itu tak lain
adalah menunggu mati, hahahaha..."
anjing !!
...aku memaki
karena cuma bisa
memaki ........!!!
Paul Tapun (Facebook), 16 Mei 2010