Friday, April 18, 2014

Raisopopo, Puisi-Puisi Angkatan Pujangga Mumet Pemilu 2014

Perhatian Sebelumnya : Puisi-puisi di bawah ini saya ambil/copot dari beberapa sumber. Puisi-puisi ini merupakan puisi-puisi terbaru yang sedang hangat diperbincangkan saat ini dan sangat berhubungan erat dengan Pesta Demokrasi alias Pemilu di Indonesia saat ini. Entahlah, di satu pihak puisi merupakan bagian dari seni yang bisa saja digunakan untuk mengkritisi sesuatu, namun sebuah puisi di bawah ini justru mendatangkan protes karena dinilai secara khusus menyerang seorang tokoh y ang saat ini menjadi Calon Presiden Republik Indonesia. Mari kita nikmati...
Puisi pemilu 2014
sumber gambar www.inspiratorfreak.com
Puisi pertama karya Pak Fadli Zon yang mana menuai banyak kritikan
Raisopopo
by Fadli Zon


Aku raisopopo
Seperti wayang digerakkan dalang
Cerita sejuta harapan
Menjual mimpi tanpa kenyataan
Berselimut citra fatamorgana
Dan kau terkesima

Aku raisopopo
Menari di gendang tuan
Melenggok tanpa tujuan
Berjalan dari gang hingga comberan
Menabuh genderang blusukan
Kadang menumpang bus karatan
Diantara banjir dan kemacetan
Semua jadi liputan
Menyihir dunia maya
Dan kau terkesima

Aku raisopopo
Hanya bisa berkata rapopo

Fadli Zon, 16 April 2014

Puisi kedua, masih dengan judul yang sama yaitu Raisopopo karya Ilyani Sudardjat, seorang kompasianer. Menurut beliau, sebenarnya dia tidak mau tahu dan tidak mau berurusan dengan segala tetek bengek perpolitikan Indonesia saat ini apalagi puisi. Tapi dia jadi geram begitu membaca puisi Raisopopo karya Pak Fadli Zon di atas. KArena geram itulah, beliau akhirnya membuat sebuah puisi balasan, masih dengan judul yang sama, Raisopopo. Berikut puisinya :
Raisopopo

aku raisopopo
bisanya cuman jadi ndoro
mimpi jadi pemenang
ternyata hanya pecundang
walau punya trilyunan kekayaan
tak bisa menyentuh hati rakyat terdalam

aku raisopopo
numpak diatas kuda milyaran
bertahta di istana hambalang
di tengah rakyat yang terlilit kemiskinan
petani & nelayan jadi lompatan
biar bisa merebut kekuasaan
walau mereka tak bisa makan

aku raisopopo
bisanya cuman jadi ndoro…

(*bukan sapa-sapanya Jokowi, bukan timses, bukan jasmev, hehee…cuman napsu aja nulis gini gara-gara baca puisi dodolnya Fadli Zon

Dan yang terakhir ini masih membingungkan. Apakah kata-kata berikut ini ini masuk kategori puisi atau tidak. Semuanya berbahasa Jawa, dan tidak dia publikasikan secara umum, tapi lewat komentar di sebuah situs berita tepatnya di artikel ini : PDIP Tuding Puisi Fadli Zon Didesain Serang Jokowi Tribunnews com. Selengkapnya ini kata-katanya.

Bahbahno
Oleh Mahendra Adji Legowo


Kowe iku sopo...
isomu opo...
polahmu koyo opo...
lakumu bakal dadi opo...

omonganmu ora podho karo lakumu...
utegmu ra podho karo lambemu...
atimu ra podho karo swaramu...
njajal ngocoho koyo opo rupamu...

oh Bang Fadli
Lapo kon ngroso terkhianati...
Lapo kon dadi terbebani...
Banjur awakmu muni-muni gawe puisi...

iyo weslah rapopo...
ngono wae kon gawe gelo...
Prabowo yo menungso, Joko Widodo yo manungso...
Kabeh yo mangan sego...

Kawulo nora butuh omongan gedhe...
Kawulo nora butuh janji koyo ngajatne uborampe...
Seng penting buktine..
Seng penting kenyataane...

wes bahbahno kono...


Yo wess... itu saja puisi kali ini...

Merdeka...!!!!

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home