Kupu-Kupu Mario
25 Januari 2014 pukul 16:14
Malam ini saya begitu rindu ingin membaca suratmu
Yang kaukirim dua tahun silam tepat pada hari ulang tahun saya
Di keempat sudutnya kau menumbuhkan kaki kupu-kupu
Yang kini telah pandai berbicara bahasa manusia
Saya menanyakan perihal dirimu pada keempat kupu-kupu
Namun mereka bersikeras agar dilepaskan dari tubuh kartu pos
Seekor kupu-kupu mengepakkan sayap dengan lentik:
'Mario kekasihmu itu selalu mendoakanmu siang malam'
Kupu-kupu putih itu lalu pergi.
Saya tak tahan ingin mendengar lagi tentangmu
Seekor kupu-kupu berjingkrak di atas rambut saya
'Mario kekasihmu itu tak bosan mengunjungi makammu'
Kupu-kupu hitam itu lalu pergi.
Saya masih ingin menanyakan kabar dirimu
Seekor kupu-kupu membenamkan diri dalam telapak saya
'Mario kekasihmu itu selalu menantimu'
Kupu-kupu hijau itu pun pergi!
Saya jadi takut kehilangan seekor kupu-kupu terakhir
Ia terbang seperti tak mau menyentuh saya
'Mario kekasihmu tak sudi kau dinikahi orang lain'
Kupu-kupu itu semakin lama semakin menjauh
'Hei kupu-kupu jingga! Tunggu! Bukankah ia telah menikah?'
'Demimu ia hanya menikahi puisi'
Oleh Januario Gonzaga : on Facebook